karpetdunia.com Pada artikel kali ini kami akan memberikan artikel mengenai Uyghur Dan Karpet Andalan Mereka. Berikut ini artikel yang memberikan ulasan dan pembahasan mengenai Uyghur Dan Karpet Andalan Mereka
Selain peci kotak, ciri khas Uyghur adalah karpet. Karpet mereka jadi incaran traveler yang menjelajah Jalur Sutra di Xinjiang, China.Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, begitu nama lengkapnya. Ini adalah salah satu provinsi terluas di China yaitu 1,6 juta km2. Provinsi ini berbatasan dengan Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Pakistan, India dan Tibet.Bertualang ke Xinjiang adalah menikmati eksotisme Jalur Sutra yang berumur 2.000 tahun. Komposisi etnis di Xinjiang sangat menarik. Dari 23,6 juta orang pada sensus 2015, 46% adalah etnis Uyghur, 40 persen adalah etnis Han. Kemudian ada yang lebih minoritas lagi yaitu etnis Kazakhs 6,5%, etnis Hui 4,5% dan etnis lain-lain 3 persen.Setiap etnis punya ciri khas kebudayaan, begitu pun etnis Uyghur. Makanan khas mereka adalah nasi Palov atau Polo, aksesoris khas mereka adalah peci kotak yang disebut Doppa. Nah, kerajinan khas mereka adalah karpet.
Etnis Uyghur masih satu rumpun dengan etnis Turki. Membuat kerajinan karpet adalah warisan Uyghur secara turun temurun. Lalu diajak melihat pabrik karpet khas Uyghur bersama State Council Information Office China dan Information Office Xinjiang Uyghur Autonomous Region.Namanya adalah Xinjiang Parlak Carpet Factory, sebuah pabrik yang sudah beroperasi selama 7 tahun. Ruang displaynya penuh dengan karpet beraneka bentuk dan ukuran. Dari sajadah, karpet masjid, karpet rumah yang persegi sampai yang lingkaran.Corak warnanya beraneka ragam. Warna-warnanya menarik. Duh, jadi gatal mau belanja nih.
Baca Juga : Tatami Karpet Khas Jepang
“Kami punya 5 mesin dengan produksi 50 ribu-70 ribu m2 per bulan. Prosesnya dari awal sampai akhir dibikin di sini,” kata Manajer Parlak Carpet, Mardan Keram.Benang karpet mereka impor dari Bangladesh, Turki dan China. 95 Persen hasil produksi mereka untuk konsumen dalam negeri. 5 Persen sisanya diekspor.”Kami punya 100 pegawai. Pola karpet yang kita pakai inspirasinya dari Iran, Turki dan kita coba gali lagi desain khas Xinjiang,” kata Mardan.Saya lantas diajak melihat proses pembuatan karpet dengan mesin yang tadi dijelaskan Mardan. Wajah-wajah Uyghur memenuhi pabriknya. Rupanya inilah mata pencaharian yang sudah mendarah daging untuk etnis Uyghur.